Langsung ke konten utama

Apa itu PLC ?


Halloo sahabat Otomasi ....

kali ini admin akan membahas tentang pengertian PLC dan perbedaan jenis-jenis PLC

langsung saja,

APA ITU PLC ?                   
PLC adalah sebuah alat kontrol yang dapat menerima input dan memberikan output. Input yang dimaksud adalah digital input dan analog input, sedangkan output adalah digital output dan analog output.
Jika mengambil pengertian dari singkatan PLC  =>  Programmable Logic Controller. Programmable (dapat diprogram), Logic (logika), dan controller (alat pengontrol). Sehingga definisi PLC adalah alat pengontrol yang dapat diprogram secara
logika.


                       
PLC (Programmable Logic Controller) = PC(Programmable Controller)

Sistem komputer yang dirancang untuk tujuan pengontrolan proses/mesin industry
Mudah dikoneksikan dengan perangkat I/O

1.      Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2.      Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3.      Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.

Sejarah PLC
         Dikembangkan sekitar tahun 1968 oleh GM (General Motor)
         Ditujukan untuk menggantikan kontrol relay yang tidak efisien dan high cost
         Berbasis komponen Solid State (semikonduktor)
         Secara fungsional kemampuannya terbatas pada operasi kontrol relay

Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1.     Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2.     Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

3.     Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control).
 Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut :

1.      Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :

a)     Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul komunikasi) menjadi satu 
b)    Umumnya berukuran kecil (compact) Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand 
c)     Tidak dapat ditambah modul – modul khusus

Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley.

Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue

2.      Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
a)           Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul 
b)           Berukuran besar 
c)           Memungkinkan untuk ekspansi jumlah  input /output (sehingga jumlah lebih banyak
d)          Memungkinkan penambahan modul – modul khusus




Berikut ini contoh PLC  dari Omron.

 PROGRAM PLC
Secara garis besar ada 3 bahasa pemograman PLC:
1. Ladder Diagram
Ada 3 buah simbol ladder umum yang sangat sering digunakan:
Dari gambar di atas (kiri ke kanan), normally open (NO), normally close (NC) dan coil. Berikut contoh penggunaannya:


Program ladder diatas berfungsi untuk menghidupkan sebuah output (Q0.0) tanpa harus menahan tombol on (I0.0) tersebut. Biasanya soal ini sering dikeluarkan untuk mengetes calon karyawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Kuliah di Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi?

Hallo Sahabat Otomasi.... Kali ini admin ingin sharing ilmu dan pengalaman nihh ! Mengenai kuliah   di Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi/Teknik Otomasi itu kayak gimana sih? Mata kuliahnya apa aja sih? Kuy simaklah artikel dibawah ini Sesuai dengan nama dari Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi/Teknik Otomasi, pasti akan mempelajari bagaimana cara untuk sistem kerja suatu alat yang awalnya manual lalu dikembangkan menjadi otomatis atau biasa disebut proses otomatisasi. Untuk dapat melakukan proses otomatisasi tentu kita harus mengerti konsep dasar suatu alat, cara memperhitungkan sistem kerja dan logika program tersebut. Oleh karena itu dalam Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi/Teknik Otomasi, kegiatan/proses belajar dalam kuliah lebih menekankan pada dasar ilmu Fisika, Matematika dan Logika.  adapun beberapa kompetensi yang di ajarkan di bidang otomasi industri: 1. Instalasi Penerangan 2. Elektronika Digital dan Analog 3. Mekanik Elektronik 4. Pengukuran Besaran Listr

Prospek Kerja Jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi

Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi   merupakan program studi yang secara umum mempelajari tentang teknik-teknik untuk membuat sebuah otomatisasi mesin industri / mesin automatis untuk mengerjakan atau memproduksi suatu hal dengan mudah dan efisien. Nantinya, lulusan dari program studi ini akan bekerja di berbagai bidang yang bersangkutan dengan industri yang berbasis otomatisasi. Semasa perkuliahan kamu akan mempelajari berbagai program mata kuliah seperti : Teknologi mekanik, Mesin, Peralatan Industri, Teknologi Ielektronika, Teknologi Informatika dan lain sebagainya. Berikut beberapa prospek kerja dari lulusan ini : 1. Perusahaan Manufaktur Di perusahaan-perusahaan manufaktur yang notabene membutuhkan berbagai jenis mesin otomatis untuk mempermudah pembuatan produk yang mereka inginkan tentu akan membutuhkan pegawai yang bisa menggunakan, mengontrol dan melakukan pengecekan setiap saat agar mesin dapat bekerja dengan baik. Lulusan Otomasi Industri bis

Apa itu SCADA ? Apa hubungan SCADA dengan Otomasi Industri ?

Apa Itu SCADA? Apa hubungan SCADA dengan Otomasi Industri ? SCADA  merupakan singkatan dari  Supervisory Control and Data Acquisition . SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan ribu I/O. Beberapa contoh penerapan SCADA dalam Industri,seperti: ·          proses industri: manufaktur, pabrik, produksi, generator tenaga listrik. ·          proses infrastruktur:  penjernihan air  minum dan distribusinya, pe